PENALARAN DEDUKTIF
Pengertian Penalaran deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuku kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.
Jenis penalaran deduktif yaitu:
Ø Silogisme Kategorial = Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
Ø Silogisme Hipotesis = Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Ø Silogisme Akternatif = Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Ø Entimen = Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Contoh 1
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status social.
Contoh 2
Chairil Anwar terkenal sebagai penyair. Ia disebut penyair yang membawa pembaharuan dalam puisi. Ada yang mengatakan dia sebagai seorang individualis. Ada yang menilai bahwa ia seorang yang kurang bermoral dan plagiat karena ada sebagian kecil dalam gubahannya merupakan jiplakan dari puisi asing. Dalam sajak-sajaknya yang dikumpulkan dalam "Deru Campur Debu" memperlihatkan adanya perbedaan bentuk, corak, gaya, dan isi. Tanggapan orang terhadap Chairil berbeda-beda. Namun, bagaimanapun ia tetap seorang penyair besar yang membawa kesegaran baru dalam bidang puisi pada 1945.
Jumat, 25 Maret 2016
Rabu, 16 Maret 2016
PENALARAN
PENALARAN
Penalaran adalah proses
berpikir yang bertolak dari pengamatan indera yang menghasilkan sejumlah konsep
dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk
proposisi-propisisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang sejenis.
Dengan kata lain penalaran merupakan suatu proses berpikir yang membuahkan
pengetahuan. Agar pengetahuan yang dihasilkan melalui penalaran tersebut
mempunyai dasar kebenaran maka proses berfikir itu harus dilakukan dengan suatu
cara dan prosedur tertentu.
Ciri-ciri penalaran :
ü Adanya
suatu pola berpikir yang secara luas disebut logika
ü Sifat
analistik dari proses berfikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu
kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu.
Tujuan Penalaran :
Tujuan dari penalaran yang terjadi diatas disebut adalah
untuk menentukan
secara
logis atau objektif, apakah yang kita lakukan itu benar atau tidak
sehingga
dapat dilaksanakan.
Faktor-faktor yang yang
diperlukan dari Penalaran
·
Deduksi yang tepat
Hal
ini setiap orang harus benar mengambil suatu kesimpulan dari slogan dengan di
awali oleh premis yang benar dan memenuhi syarat.
·
Generalisasi dibatasi
Generalisasi
harus seimbang dengan besarnya generalisasi itu sehingga kesimpulan yang
diambil menjadi benar.
Menguji Fakta Penalaran
Untuk
menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta,
maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penelitian
tingkat pertama untuk mendapatkan keyakinan bahwa semua bahan itu adalah fakta,
sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilian tingkat kedua
yanitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar
memperkuat kesimpulan yang akan diambil.
Definisi Evidensi
Evidensi
adalah semua yang ada semua kesaksian, semua informasi, atau autoritas yang dihubungkan
untuk membuktikan suatu kebenaran, fakta dalam kedudukan sebagai evidensi tidak
boleh dicampur adukan dengan apa yang dikenal sebagai pernyataan atau
penegasan. Dalam wujud yang paling rendah. Evidensi itu berbentuk data atau
informasi, yang dimaksud dengan data atau informasi adalah keterangan yang
diperoleh dari suatu sumber tertentu.
Langganan:
Postingan (Atom)