Jumat, 25 Maret 2016

PENALARAN DEDUKTIF

PENALARAN DEDUKTIF

Pengertian Penalaran deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuku kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.

Jenis penalaran deduktif  yaitu:
Ø  Silogisme Kategorial = Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
Ø  Silogisme Hipotesis = Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Ø  Silogisme Akternatif = Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Ø  Entimen = Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.

Contoh 1
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status social.

Contoh 2
Chairil Anwar terkenal sebagai penyair. Ia disebut penyair yang membawa pembaharuan dalam puisi. Ada yang mengatakan dia sebagai seorang individualis. Ada yang menilai bahwa ia seorang yang kurang bermoral dan plagiat karena ada sebagian kecil dalam gubahannya merupakan jiplakan dari puisi asing. Dalam sajak-sajaknya yang dikumpulkan dalam "Deru Campur Debu" memperlihatkan adanya perbedaan bentuk, corak, gaya, dan isi. Tanggapan orang terhadap Chairil berbeda-beda. Namun, bagaimanapun ia tetap seorang penyair besar yang membawa kesegaran baru dalam bidang puisi pada 1945.

Rabu, 16 Maret 2016

PENALARAN

PENALARAN
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-propisisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang sejenis. Dengan kata lain penalaran merupakan suatu proses berpikir yang membuahkan pengetahuan. Agar pengetahuan yang dihasilkan melalui penalaran tersebut mempunyai dasar kebenaran maka proses berfikir itu harus dilakukan dengan suatu cara dan prosedur tertentu.
Ciri-ciri penalaran :
ü  Adanya suatu pola berpikir yang secara luas disebut logika
ü  Sifat analistik dari proses berfikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu.
Tujuan Penalaran :
            Tujuan dari penalaran yang terjadi diatas disebut adalah untuk menentukan
secara logis atau objektif, apakah yang kita lakukan itu benar atau tidak
sehingga dapat dilaksanakan.
Faktor-faktor yang yang diperlukan dari Penalaran
·         Deduksi yang tepat
Hal ini setiap orang harus benar mengambil suatu kesimpulan dari slogan dengan di awali oleh premis yang benar dan memenuhi syarat.
·         Generalisasi dibatasi
Generalisasi harus seimbang dengan besarnya generalisasi itu sehingga kesimpulan yang diambil menjadi benar.
Menguji Fakta Penalaran
Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penelitian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakinan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilian tingkat kedua yanitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.

Definisi Evidensi
Evidensi adalah semua yang ada semua kesaksian, semua informasi, atau autoritas yang dihubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran, fakta dalam kedudukan sebagai evidensi tidak boleh dicampur adukan dengan apa yang dikenal sebagai pernyataan atau penegasan. Dalam wujud yang paling rendah. Evidensi itu berbentuk data atau informasi, yang dimaksud dengan data atau informasi adalah keterangan yang diperoleh dari suatu sumber tertentu.