1. HIPOTESIS
Hipotesis (hypo = sebelum;thesis =
pernyataan, pendapat) adalah suatu pernyataan yang pada waktu diungkapkan belum
diketahui kebenarannya. Biasanya, dalam sebuah penelitian kita merumuskan suatu hipotesis terhadap
masalah yang akan diteliti. Jadi, pengertian hipotesis adalah jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena,
jawaban yang diberikan melalui hipotesis baru didasarkan teori, dan belum
menggunakan fakta. Hipotesis memungkinkan kita menghubungkan teori dengan
pengamatan, atau pengamatan dengan teori. Hipotesis mengemukakan pernyataan
tentang harapan peneliti mengenai hubungan-hubungan antara variabel-variabel
dalam persoalaan.
Sebagai contoh, ada sebuah pertanyaan
tentang; apakah tamatan SMU yang memiliki nilai UN tinggi akan mampu
menyelesaikan studi perguruan tinggi dalam waktu yang relatif lebih cepat?
Pertanyaan ini dapat kita ubah menjadi pernyataan sebagai berikut: ada hubungan
positif antara nilai UN SMA dan prestasi belajar mahasiswa di perguruan tinggi.
Kalimat yang terakhir ini adalah bentuk suatu rumusan hipotesis yang
menghubungkan dua variabel, yaitu nilai UN dan prestasi belajar. Dengan
demikian, hipotesis ini memberikan arah pada penelitian yang harus dilakukan.
2. MANFAAT HIPOTESIS
a. Menunjukkan masalah pada penelitian.
b. Menunjukkan variabel penelitian.
c. Menunjukkan metode analisa data pada
penelitian
d. Memberi kerangka pada penyusunan
kesimpulan penelitian.
3. JENIS-JENIS HIPOTESIS
1. Hipotesis Nol (Ho)
Hipotesis nol (H0) adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan
antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Artinya, dalam
rumusan hipotesis, yang diuji adalah ketidakbenaran variabel (X)
mempengaruhi (Y). Ex: “tidak ada hubungan antara warna baju dengan kecerdasan
mahasiswa”.
2. Hipotesis Kerja (H1)
Hipotesis Kerja (H1) adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan
antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) yang diteliti. Hasil
perhitungan H1 tersebut, akan digunakan sebagai dasar pencarian data
penelitian.
Jenis-jenis Hipotesis :
a) Hipotesis dilihat dari kategori
rumusannya
Dibagi menjadi dua bagian yaitu (1) hipotesis nihil yang biasa disingkat
dengan Ho (2) hipotesis alternatif biasanya disebut hipotesis kerja atau
disingkat Ha.
Hipotesis alternatif ada dua macam, yaitu hipotesis terarah dan
hipotesis tak terarah.
b) Hipotesis dilihat dari sifat variabel
yang akan diuji.
Dilihat dari sifat yang akan diuji, hipotesis penelitian dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu (1) hipotesis tentang hubungan dan (2) hipotesis
tentang perbedaan.
c) Jenis Hipotesis yang dilihat dari
keluasan atau lingkup variabel yang diuji.
Ditinjau dari keluasan dan lingkupnya, hipotesis dapat dibedakan menjadi
hipotesis mayor dan hipotesis minor. Hipotesis mayor adalah hipotesis yang
mencakup kaitan seluruh variabel dan seluruh objek penelitian, sedangkan
hipotesis minor adalah hipotesis yang terdiri dari bagian-bagian atau sub-sub
dari hipotesis mayor (jabaran dari hipotesis mayor).
4. CIRI-CIRI HIPOTESIS YANG BAIK DAN BENAR
Satu hipotesis dapat diuji apabila
hipotesis tersebut dirumuskan dengan benar. Kegagalan merumuskan hipotesis akan
mengaburkan hasil penelitian. Meskipun hipotesis telah memenuhi syarat
secara proporsional, jika
hipotesis tersebut masih abstrak bukan saja membingungkan prosedur penelitian,
melainkan juga sukar diuji secara nyata. Untuk dapat memformulasikan hipotesis
yang baik dan benar, sedikitnya harus memiliki beberapa ciri-ciri pokok, yakni:
· Hipotesis diturunkan
dari suatu teori yang
disusun untuk menjelaskan masalah dan dinyatakan dalam proposisi-proposisi. Oleh
sebab itu, hipotesis merupakan jawaban atau dugaan sementara atas masalah yang
dirumuskan atau searah dengan tujuan penelitian.
· Hipotesis harus
dinyatakan secara jelas, dalam istilah yang
benar dan secara operasional. Aturan untuk,
menguji satu hipotesis secara empiris adalah
harus mendefinisikan secaraoperasional semua variabel dalam
hipotesis dan diketahui secara pasti variabel independendan variabel dependen.
· Hipotesis menyatakan
variasi nilai sehingga
dapat diukur secara empiris dan memberikan gambaran mengenai fenomena yang
diteliti. Untuk hipotesis deskriptif berarti
hipotesis secara jelas menyatakan kondisi, ukuran,
atau distribusi suatu
variabel atau fenomenanya yang dinyatakan dalam nilai-nilai yang
mempunyai makna.
· Hipotesis harus bebas nilai. Artinya nilai-nilai
yang dimiliki peneliti dan preferensisubyektivitas tidak
memiliki tempat di dalam pendekatan ilmiah seperti halnya dalam hipotesis.
· Hipotesis harus dapat
diuji. Untuk itu, instrumen harus ada
(atau dapat dikembangkan) yang akan menggambarkan ukuran yang valid dari variabel yang
diliputi. Kemudian, hipotesis dapat diuji dengan metode yang
tersedia yang dapat digunakan untuk mengujinya sebab peneliti dapat merumuskan
hipotesis yang bersih, bebas nilai,
dan spesifik, serta menemukan
bahwa tidak ada metode penelitian untuk mengujinya. Oleh sebab itu, evaluasi hipotesis
bergantung pada eksistensi metode-metode untuk mengujinya, baik metode pengamatan,
pengumpulan data, analisis data, maupun generalisasi.
· Hipotesis harus
spesifik. Hipotesis harus bersifat spesifik yang menunjuk kenyataan sebenarnya.
Peneliti harus bersifat spesifik yang menunjuk kenyataan yang sebenarnya.
Peneliti harus memiliki hubungan eksplisit yang diharapkan di antara variabel
dalam istilaharah (seperti, positif dan negatif). Satu hipotesis
menyatakan bahwa X berhubungan dengan Y adalah sangat umum. Hubungan antara X
dan Y dapat positif atau negatif. Selanjutnya, hubungan tidak bebas dari waktu, ruang, atau unit analisis yang
jelas. Jadi, hipotesis akan menekankan hubungan yang diharapkan di antara
variabel, sebagaimana kondisi di bawah hubungan yang diharapkan untuk
dijelaskan. Sehubungan dengan hal tersebut, teori menjadi penting secara khusus
dalam pembentukan hipotesis yang dapat diteliti karena dalam teoridijelaskan arah
hubungan antara variabel yang akan dihipotesiskan.
· Hipotesis harus
menyatakan perbedaan atau hubungan antar-variabel. Satu hipotesis yang
memuaskan adalah salah satu hubungan yang diharapkan di antara variabel dibuat
secara eksplisit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar