Minggu, 12 Januari 2014

BAB 5 (Manusia Dan Keindahan)

BAB 5
Manusia Dan Keindahan
5.1   Keindahan
1.       Menjelaskan tentang Keindahan
Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, melok, dan sebagainya. Benda yang mempunya sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil seni indah, pemandangan alam (pantai, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh) rumah (halaman, taman, perabotan rumah tangga, dan sebagainya) suara warna dan sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran.

Menurut the liang gie dalam bukunya “G a-ris Besar Estetik “ (filsafat keindahan ) dalam bahasa inggris keindahan itu di terjemahakan dengan kata “beautiful”

2.       Perbedaan antara keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah banda tertentu yang indah.

Menurut cakupannya orang harus membedakan antara keindahan sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk perbedaan ini dalam bahasa inggris sering dipergunakan istilah beauty (keindahan) dan the beautiful (benda atau hal yang indah). Sebenernya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan suatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain, keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk, menurut saya suatu abstrak gini biasanya bersifat subjektif
3.       Keindahan dalam arti luas
Selanjutnya The Ling Gie menjelaskan bahwa keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan. Misalnya plato menyebut watak yang indah dan hukum yang indah, seandainya Aristoteles merumuskan keindahan sebagai suatu yang baik dan juga menyenangkan.
Jadi pengertian yang seluas-luasnya meliputi :
o   Keindahan seni
o   Keindahan alam
o   Keindahan moral
o   Keindahan intelektual
4.       Nilai Estetik adalah
Dalam rangkai teori umum tentang nilai. The Liang Gie menjelaskan bahwa, pengertian keindahan di anggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya niali moral, nilai ekonomi, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Dalam “dictionary of sociology and Related science” di berikan rumusan tentang nilai sebagai berikut :
‘”The believed Capacity of any object to saticgy a human desire. The Quality of any object which causes it be of interest to an individual or a group” (kemampuan yang di anggap ada pada suatu benda yang dapat memuaskan keinginan manusia). Sifat dari suatu benda yang menarik minat seseorang atau suatu kelompok)

Hal itu berarti, bahwa nilai adalah semata mata adalah realita psikologi yang harus di bedakan secara tegas dari kegunaaan karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada hendaknya itu sendiri. Nilai itu (pleh orang) di anggap terdapat pada suatu benda sampai terbukti letak kebenaranya.

5.       Perbedaan nilai ekstrinsik dan nilai intrintik adalah :
§  Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal yang lainnya (”instrumental! Contributory value”), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membawa contohnya puisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa diksi, baris, sajak, ira,a, itu disebut nilai ekstrinsik.
§  Nilai intrinsic adalah sifat baik dari benda yang bersangutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi keoentingan benda itu sendiri. Contohnya :
 pesan puisi yang disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi itu disebut nilai intrinsic.
6.       Jelaskan pengertian tentang kontemplasi dan ekstansi !
v  Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah yang merupakan suatu proses bermeditasi merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan.
v  Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasa dan menikmati sesuatu yang indah.
5.2.  Renungan
                1.  Sebutkan Teori-teori tentang renungan :
                                RENUNGAN
                                                Renungan berasal dari kata reung : artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakann seni ada beberapa teori. Teori-teori itu ialah :
·         Teori Pengungkapan
Dalil dari teori ini ialah bahwa “Art is an expression of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia). Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam bahasa inggris “aesthetic as Science of Expresion and General Linguistic”. Beliau antara lain menyatakan bahwa” art is expression of impressions”  (seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan) Expression adalah sama dengan intuition. Dan intuisi adalah pengetahuan intutif yang di peroleh melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (image) dengan demikian pengungkapan itu berwujud sebagai gambaran angan-angan seperti misalnya imnage wama, garis dan kata. Bagi seseorrang pengungkapan berarti menciptakan sini dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmani keluar. Pengalaman estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalam gambar angan-angan
·         Teori Metafisik
Teori semi yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni  berasal dari plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagai membahas estetis filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni. Mengenai sumber seni plato menggemukakan suatu teori peniruan (imitation theory). Ini sesuai dengan metafisika plato yang mendalikan adanya dujia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi itu. Dan karya seni yang dibuat manusia hanyalah merupakkan mimemis (timan) dari realita duniawi sebagai contoh plati menggemukan id eke-ranjangan yang abadi dan indah sempurna ciptaan Tuhan. Kemudian di dalam duinia ini tukang kayu membuat ranjang kayu itu dengan menggambarkan nya dalam sebuah lukisan.
Jadi karya seni adalah tiruan dari suatu tiruan lain sehingga bersifat jauh dari kebenaran atau dapat menyesatkan. Karena seniman tidak mendapatkan tempat sebagai warga dari Negara republic yang ideal menurut Pluto.
·         Teoro Psikologis
Teori-teori metafisis dari para filsuf yang bergerak di atas taraf manusiawi denga n konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya tidak memuaskan, kerena terlampau abstrak dan spekulatif. Sebagai ahli estetik dalam abad modem menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptaannya dengan menggnakan  metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikonalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bahwa sadar dari seseoranng seniman. Sedangkan karya seninya merupakan bentuk terselubung atau diperluas yang diwujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu, suatu teori lain tentang sumber sini ialah teori permainan yng dikembangkan oleh Freedick. Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1930).

5.3   Teori keserasian
Keserasian berasal dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang. Dalam pengertian perpaduan misalnya, orang berpakaian hams dipadukan warnanya bagian atas dengan bagian bahwa, atau disesuaikan dengan kulitnya.
·         Teori obyektif dan teori subyektif
The Ling Gie dam bukunya garis besar estetis menjelaskan, bahwa dalam penciptaan seni ada dua teori yakni teori obyektif dan teorio subyektif. Salah satu persoalan pokok dari teori keindahan adlah mengenai sifat dasar dari keindahan. Apakah keindahan  menampakan sesuatu yang ada pada benda indah atau hanya terdapat dalam alam pikiran orang yang mengamati benda tersebut. Dari persoalan-persoalan tersebut lahirlah dua kelompok teori yang terkenal sebagai teori obyektif dan teori subyektif.
·         TEORI PERIMBANGAN
Teori obyektif memandang keindahan sebagai suatu kualitas dari benda-benda. Kualitas bagaimana yang menyebabkan sesuatu benda disebut indah telah dijawab oleh bangsa Yunani Kuno dengan teori perimbangan yang bertahan sejak abab 5 sebelum Masehi sampai abab 17 di Eropa. Sebagai contoh bangunan arsitektur Yunani Kuno yang berupa banyak tiang besar.
Dalam dunia ini dipenuhi dengan apa yang kita sebut keindahan, contohnya pemandangan alam sekitar kita. Tetapi apakah yang terjadi pada alam sekitar kita sekarang ??? Bagi teman-teman yang hidup di perkotaan pastilah dapat membekan segala sesuatu yang terjadi antara di perkotaan dan di desa saat ini. Salah satu contoh yang amat jelas terjadi antara perkotaan dan pedesaan adalah pada keadaan alam sekitarnya.
Apa yang terjadi pada keadaan sekitar perkotaan dan pedesaan ??? Keadaan alam di desa yang masih asri, indah sejuk, dan damai dapat memberikan ketenangan pada jiwa kita, biarpun efeknya tidak terjadi secara langsung. Namun lain halnya pada perkotaan, keadaan alam yang dapat dibilang sangat buruk, karena penuh polusi dan penduduk yang sangat banyak terutama pada kendaraan bermotor yang mereka miliki yang setiap hari senantiasa berlalu-lalang pada jalan-jalan raya di perkotaan.Sampah-sampah rumah tangga yang menumpuk, suara bising yang di hasilkan oleh mesin-mesin kendaraan bermotor mereka, udara yang hitam pekat karena hasil pembakaran dari sebuah bahan bakar mesin kendaraan mereka yang dapat membahayakan kesehatan kita sendiri membuat kita semakin merasa jenuh akan kehidupan sehari-hari kita. Pasti itulah yang kalian pernah rasakan bukan ??
Kota pada saat ini kehilangan keindahannya. Kota sebagai tempat utama suatu negara yang banyak di kagumi oleh warga negaranya haruslah memiliki keadaan alam yang sebanding dengan pedesaan. Kenapa demikian ??? Karena pada perkotaanlah banyak orang-orang yang bermukim untuk mencari nafkah untuk mencukupi kehidupan sehari-hari mereka. Penduduk perkotaan jauh lebih banyak dari pada penduduk pedesaan, jadi karena itu keadaan perkotaan haruslah sama seperti keadaan pedesaan yang sejuk, indah, asri, dan tenang sehingga setiap orang pastilah dapat merasa tenang dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari dan juga kita dapat terhindar dari polusi-polusi kendaraan bermotor yang selama ini kita hirup bersama oksigen yang dapat membunuh kita secara perlahan-lahan.
Mungkin sangatlah sulit bagi perkotaan untuk menyamai keindahan dipedesaan, tapi apa salahnya kita coba sedikit demi sedikit, dari hal yang paling kecil pada setiap kehidupan kita, seperti tidak membuang sampah sembarangan, menanam pohon disekitar halaman rumah kita, jangan menebang atau merusak tanaman dan pepohonan, meminimalisir penggunaan kendaraan bermotor yang mengeluarkan polusi dan penggunaan AC pada rumah, dan lain sebagainya. Jika setiap dari kita melakukan hal tersebut, bukan tidak mungkin beberapa tahun kedepan keadaan perkotaan kita bisa menyamai keindahan pedesaan.
Studi kasus :
Keindahan = Beauty = Cantik.

Wanita mana yang tidak ingin cantik? Tentu tak ada bukan? Siapa pun dia, apa pun profesinya, entah itu pekerja kantoran, guru, dokter, penulis, termasuk ibu rumah tangga, memiliki keinginan yang sama, yaitu ingin terlihat cantik.

Ada berbagai macam cara untuk mendapatkan kecantikan. Dunia wanita pun ramai oleh berbagai macam keinginan untuk tampil lebih cantik. Ada yang ingin melakukan sedot lemak agar bagian perutnya terlihat labih ramping. Ada yang sengaja melakukan operasi plastik agar kulit wajah lebih mulus. Ada juga yang memiliki jadwal teratur mengunjungi salon untuk melakukan treatment/ritual-ritual yang dapat menunjang kecantikan.
Tidak semua wanita cermat dan teliti memilih mana jalan terbaik untuk menuju lebih cantik. Bahkan sebagian wanita tidak mau terlalu pusing memikirkan resiko yang akan dihadapinya. Akibatnya, banyak wanita yang termakan iklan produk kecantikan yang menjanjikan kesempurnaan secantik bidadari. Akhirnya, tekadang bukan kecantikan yang didapat, malah sebaliknya, mimpi buruklah yang justru menghampirinya.

Sebenarnya, jika kita pikirkan lebih jauh, hal yang paling aman menuju cantik adalah dengan menggunakan ramuan-ramuan berbahan dasar alami. Beragam resep alami tidak akan menimbulkan resiko apa pun selain menambah kecantikan.

Satu lagi kelebihan menuju cantik dengan menggunakan bahan dasar alami : kita tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Mengapa? Karena bahan-bahan alami tersebut dapat dengan mudah kita peroleh disekitar kita. Jadi, ingin lebih cantik..tidak harus mahal kan ?




Tidak ada komentar:

Posting Komentar