BAB 6
Manusia dan Penderitaan
6.1
Pengertian Penderitaan
1.
Pengertian penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata
derita berasal dari bahasa sansekerta artinya menahan atau menanggung. Derita
artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan
dalam kehidupan manusia makan akan
semakin kompleks juga penderitaan yang akan di hadapi manusia.
Penderitaan termaksud realita manusia dan
dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat semakin tinggi intensitas
semakin berat juga penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan
merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah
awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Manusia lebih menyukai kenikmatan. Sedangkan
penderitaan sangat di hindari. Dalam suatu kehidupan mansua. Seseorang pasti
akan merasakan penderitaan bagaimanapun jenis dan bentuknya. Contoh penderitaan
fisik, bencana yang sedang di hadapi oleh orang tersebut, serta masalah yang
sedang menimpa orang tersebut. Penderitaan terbagi menjadi 2 yaitu penderitaan yang
bersifat lama dan penderitaan yang bersifat sementara. Penderitaan yang
bersifat lama atau tidaknya tergantung oleh penyebab penderitaan tersebut.
Contoh penderitaan yang bersifat lama kehilangan orang yang penting di dalam
kehidupan seseorang. Sedangkan contoh penderitaan yang bersifat sementara
adalah di kecewakannya oleh seseorang.
Penderitaan dan kenikmatan manusia/seseorang,
dengan menyukai atau tidakny6a sesuatu, jika manusia tersebut suka makan ia akan
menikmatai apa yang sedang dia rasakan. Sedangkan jika dia tidak menyukai maka
dia akan merasa menderita demgan apa yang ia rasakan. Mental seseorang sangat
berperan penting untuk menghadapi penderitaan yang sedang di alami. Selain
mental yang kuat peran orang sekitar manusia juga sangat berperan untuk
menyelesaikan penderitaan dan juga memberikan dorongan motivasi serta jalan
keluar untuk menyelesaikan penderitaan seseorang.
2.
Contoh Tentang Penderitaan
Manusia sebagai mahluk hidup yang dimiliki
kepribadian yang tersusun dari perpaduan, saling berhubungan dan
pengaruh-memperngaruhi antara unsure-unsur jasmani dan rohani. Pada jasmani dan
rohani tersebut dapat timbul sebuah penderitaan. Jasmani disebut juga sebagai
tubuh, wadah, jasad, materi, atau unsure kongkrit dan merupakan unsure yang
hidup pada diri manusia.
Sedangkan rohani sering disebut dengan istilah
lain seperti jiwa, badan halus, dan merupakan unsure yang tidak dapat ditangkap
oleh pancaindra manusia tetapi menjiwa, memimpin, mendasari unsure-unsur
pribadi mansuia.
Berdasarkan sebab-sebab timbulnha penderitaan,
maka penderitaan manusia dapat dibagi menjadi 2 bagian sebagai berikut:
·
Nasib buruk merupakan penderitaan yang
dikarenakan umat manusia penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan
buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia
dengan alam sekitarnya. Nasib buruk ini dapat di perbaiki manusia supaya
menjadi baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasib buruk
dan takdir, kalau takdir, Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu
mansuia penyebabnya.
·
Penderitaan yang timbul karena karena
penyakit, siksaan/azab Tuhan yaitu penderitaan manusia dapat juga terjadi
akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran tawakal, dan optimism
dapat merupakan usaha mansuia untuk mengatasi penderitaan.
Dibawah ini adalah beberapa contoh
penderitaan yang mungkin sering kita lihat di lingkungan kita:
·
Pemutusan
hal kerja : bagi orang yang sudah berkeluarga mungkin penderitaan ini yang
paling di takutkan apalagi bagi seorang ayah yang mempunyai kewajiban menafkahi
keluarganya hal ini akan berdampak buruk tidak hanya bagi sang ayah namun juga
bagi keluarganya,
·
Kehilangan
Orang Tua: Hungan kita dengan orang dengan orang tua merupakan suatu hubungan
yang unik. Oleh sebab itu pasangan diharapak bisa memahami makna kehilangan
ini. Misalnya dengan berubah menggantikan posisinya demi mendukung pasangan.
Antara lain dengan cara selalu berada di sekatnya, menjadi pendengar yang baik,
dan selalu siap membantunya.
·
Kemiskinan
:
dalam hal ini mungkin semua orang menderita mengalami kemiskinan namun miskin
di sini bukan berarti miskin melarat melainkan hidup pas-pasaan bagi sebagian
orang hidup seperti itu tidak enak namun bagi orang lain mungkin hidup sperti
itu lebih baik dari pada harta namun anggota keluarga tidak bahagiam, semua di
atur oleh uang sibuk dengan tugas masing-masing, tidak ada komunikasi hal itu
di buktikan dengan kata-kata “makan gak makan yang peting ngumpul”
·
Bencana : tidak
ada yang dapat menghindari sebuah bencana yang di berikan oleh Tuhan. Bencana
yang dating dapat menghilangkan sehingga ataupun seluruh harta benda yang ada,
bahkan dapat mengakibatkankan kehilangan anggota keluarga. Trauma yang
diakibatkan oleh bencana juga sulit untuk dipikulnya . hal ini membutuhkan
banyak waktu seseorang kembali bangkit dan hidup normal dengan membangun
kehidupan seperti sedia kala.
6.2
Siksaan
1. Pengertian Siksaan
Penderitaan
biasanya disebabkan oleh siksaan. Siksaan biasa dirasakn pada badan atau
jasmani dan juga dapat berupa siksaan jiwa atau rohani, siksaan yang dialami
mia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak dibaca di berbagai
media massa. Bahkan kadang-kadang ditulis di halamn pertama dengan judul huruf
besar dan kadang disertai gambar-gambar. Siksaan atau penyiksaan, digunakan
untuk meunuukan pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati
korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan baik secara fisik maupun
psikologis, yang dengan sengaja dilakukan terhadap seorang dengan tujuan
intimidasi, balas demdam, hukuman pemaksaan informasi, atau mendapatkan
pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagi
penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat
untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagi cara untuk memaksapindahkan
agama atau cuci otak politik.
3.
Pengertian Tentang Pobia
Secara
umum, phobia adalah rasa ketakutan kuat (berlebihan) terhadap suatu benda, situau,
atau kejadian, yang ditandai dengan keinginan untuk ngejauhin sesuatu yang
ditakuti itu. Bendanya sama rasa takut biasa adalah hal yang ditakuti
sebenarnya enggak menyeramkan untuk sebagian besar orang.
Phobia
terjadi karema adanya faktor biologis di dalam tubuhm seperti mengingatkan
aliran darah dan metabolism di otak. Bisa juga karena ada sesuatu ada sesuatu
yang enggak normal di struktur otak. Tapi kebanyakan psikolog setuju. Phobia
lebih sering disebabkan oleh kejadian traumatis
Kalo
sudah parah, penderitanya bisa terserang panic saat ngeliat hal yang dia
takutkan, sesak nafas, deg-degam, keringat dingin, gemeteran, bahkan sampai
tidak bisa menggerakan bedannya.
Sama
seperti jenisnya, ternyata penyebab phobia juga macam macam. Analisa yang
pertama karena adanya faktor biologis di dalam tubuh, seperti meningkatnya
aliran darah dan metabolisme di otak. Bisa juga karena ada sesuatu yang gak
normal di otak.
Jenis
phobia pun macam-macam ada yang takut ketinggianm takut gelap, takut naik
pesawat terbang, takut naik lift, dll
a)
Jenis jenis phobia antara lain :
Ø
Takut air : Hydrophobia
Ø
Takut anjing : cynophobia
Ø
Takut badut : coulrophobia
4.
3 Siksaan yang sifatnya Psikis
Sebelum ini saya sudahmembahas tentang siksaan
yang berujung padang penderitaan akibat semua siksaan yang di terima oleh
seorang siksaan ternyata bisa berakibat pada keadaan psikis orang yang
mengalami nya, berikut ini saya akan menyebutkab beberapa siksaan yang ternyata
jika di lakukan dapat merubah psikis si orang yang mengalaminya.
Di bawah ini akan saya sebutkan 3(tiga)
siksaan yang mengakibatkan bisa merubah keadaan psikis seseorang :
Ø
Yang pertama ada kebimbangan kebimbangan yang
terjadi ketika seseorang tidak dapat mengambil keputusan untuk memilih salah
satu yang bagus atau baik untuk dirinya dari beberapa pilihan yang telah ada di
pikirannya namun beberapa orang yang memegang teguh prinsip hidupnya maka akan
lebih singkat dalam memilih pilihan yang ada bahkan ia pun tidak merasa bimbang
Ø
Kedua yaitu Kesepian, kesepian berasal dari
kata sepi yang bisa diartikan seperti sendiri, tidak mempunyai teman atau
sahabat, tidak ada suara dsb. Orang yang mengalami kesepian biasanya slalu
merasa bahwa dirinya hidup di dunia ini tanpa teman yang bisa di ajak bicara
atau bersosialisasi, salah satu faktor yang menyebabkan kesepian yaitu kurang
nya pergaulan akhirnya membuat dia malu untuk bersoalisasi dengan teman dan
orang sekitarnya, berujung pada rasa kesepian.
Ø
Ketiga yaitu, ketakutan rasa takut selali
menjadi perasaan yang menyiksa batin si penderita nya selama seorang tersebut
merasa ketakutan orang tersebut merasa sangat menderita dan berfikir akan
melakukan apapun agar ia bisa lepas dari rasa takutnya, menurut saya rasa takut
jika di biarkan maka lama kelamaan akan berujung pada kekalutan mental, bahkan
bisa menjadi gangguan kejiwaan atau gila.
5. Penyebab sesorang merasa ketakutan
Pada saat ketakutan seorang bisa gemetar dan
gugup. Susunan kata katanya menjadi kacau balau. Sering salah salah ucap.
Kadang bulu kuduk merinding. Tidak berani melihat objek yang membuat takut.
Terduduk gemeteran dan diam. Tidak berani saling menatap mata. Kadang juga
kabur menjauh dri hal yang menakutkan.
b)
Ekspresi takut sangat kentara.
Sekurang-kurangnya orang akan menjukkan kegelisahan. Begitu kuatnya dorongan
fisiologis dari rasa takut sehingga orang banyak memberikan perhatian terhadap
emosi ini. Hal-hal yang dapat menyebabkan seorang menjadi ketakutan yakin.
a.
Claustrophobia dan Agoraphobia :
Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup
b.
Agoraphobia adalah rasa takut berada di tempat
terbuka.
c.
Gamang : Merupakan ketakutan apabila seseorang
berada di tempat tinggi.
d.
Kegelapan : takut bila berada di tempat gelap
e.
Kesakitan : ketakutan yang disebabkan oleh
rasa sakit yang akan di alami.
f.
Kegagalan : ketakutan dari seseorang yang di
sebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan.
Ada empat kategori takut yang berbeda, yakni. :
·
Takut pada kejadian interpersonal, misalnya
takut dikritik, ditolak, berkonflik, dan di serang orang lain.
·
Takut karena permasalahan eksistensial.
Misalnya takut pada pada kematian, luka badan, darah, pembedahan, dan penyakit.
·
Takut pada binatang,misalnya takut pada
binatang buas, pada berbagai jenis serangga, dan pada beragam jenis reptile,
seperti luar
·
Takut yang berhubungan dengan tempat. Misalnya
takut pada keramaian, takut pada ketinggian, takut pada tempat tertutup, takut
melakukan perjanan sendirian, dan lainnya.
6.3
Kekalutan Mental
1. Pengertain kekalutan
mental.
Pengertian
kekalutan mental merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami
kekacauan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya. Saat
mendapat kekalutan mental berarti seseorang tersebut sedang mengalami kejatuhan
mental dan tidak tahu apa yang mesti dilakukan oleh orang tersebut. Dengan
mental yang jatuh tersebut tak jarang membuat orang yang mengalami kejatuhan
menjadi tak waras lagi atau gila. Karena itu orang yang mengalami kejatuhan
atau kekalutan mental seharusnya mendapat dukungan moral dari orang-orang dekat
di sekitarnya seperti orang tua, keluarga atau bahkan teman-teman dekat atau
teman-teman pergaulannya. Hal tersebut dibutuhkan agar orang tersebut mendapat
semangat lagi dalam hidup.
2. Gejala-gejala seseorang mengalami kekalutan mental
Gejala-gejala permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental
adalah sebagai berikut :
·
Jasmani sering merasakan pusing-pusing, sesak
nafas, demam dan nyeri pada lambung
·
Jiwanya sering menunjujan rasa cemas,
ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, dan mudah marah.
3. Tahap-tahap gangguan
kejiwaan
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah sebagai berikut :
·
Gangguan kejiwaan akan Nampak dalam
gejala-gejala kehidupan penderita, baik pada jasmani maupun rohaninya
·
Usaha memperhatikan diri dilakukan dengan cara
negative, yaitu mundur atau lari, sehingga cara bertahan dirinya tentu salah.
Hal ini akan berbeda apabilaterjadi pada orang yang tidak menderita cara
bertahan dirinya tentu salah. Hal ini akan berbeda apabila terjadi pada orang yang
tidak menderita gangguan kejiwaan, yang apabila menghadapi persoalan justru
akan seger memecahkan persoalan sehingga tidak menekan poerasaannya. Jadi bukan
melarikan diri dari persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
·
Kekalutan merupakan titik patah, dan yang
bersangkutan mengalami disorder
4. sebab-sebab Timbulnya
kekalutan mental
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental dpat disebutkan sebagai
verikut :
a)
Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani
atau mental yang kurang sempurna. Hal-hal tersebut sering menyebabkan yang
bersangkutan merasa rendah diri, yang berangsur akan menyudutkan kedudukannya
dan mengkancurkan mentalnya. Hal ini banyak terjadi pada orang-orang
melankolis.
b)
Terjadinya konflik sosial budaya akibat adanya
normal yang berbeda antara yang bersangkutan dan yang ada dalam masyarakat,
sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi, misalnya orang dari pedesaan
yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dari masa
lalunya yang jaya.
c)
Cara pematangan batin yang salah dengan
memberikan reaksi berlebihan terhadap keidupan sosial, overacting sebagai
overkompensasi dan tampak emosiaonal. Sebaliknya ada yang underacting sebagai
rasa rendah diri yang lari kea lam fantasi.
5.
Proses-proses kekalutan mental
Proses-proses kekalutan mental yang di alami
oleh seorang dapat mendorongnya kea rah berikut ini :
a)
Positif, bila
trauma (luka jiwa) yang dialami seseorang akan dijawab secara baik sebagai
usaha agar tetap survive dalam hidup. Misalnya, melakukan berdoa dan mencari
jalan keluarnya untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi, atau melakukan
kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam kehidupan (dalam pepatah dikatakan
: hendaklah jatuh tupai janganlah sampai jatuh tapai!)
b)
Negative, bila
trauma yang dialami tidak dapat dihilangkan, sehingga yang bersangkutan
mengalami frustsi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang
diinginkan, bentuk frustasi yang di alami orang dewasa antara lain sebagai
berikut :
c)
Agresi, serangan
bentuk kemarahan yang meluap akibat emosi yang tidak terkendalikan secara fisik
berakibat mudah terjadi nya hipertensi, atau melakukan tidakan sadis yang dapat
membahayakan orang sekitarnya,
d)
Regresi, kembali
pada pola reaksi yang primitive atau kekanak-kanakan, misalnya dengan
menjerit-jerit, menangis smpai meraung-raung dan merusak barang-barang.
e)
Fiksasi,
peletakan atau pembatasan pada satu pola yang sama (tetap), misalnya dengan
membisu, memukul-mukul dada sendiri dan membentur-brnturan kepala pada benda
keras.
f)
Proyeksi, usaha
mendapatkan melemparkan atau memproyeksikan sikap-sikap sendiri yang negative
pada orang lain. Kata pepatah : awak yang tidak pandai menari, dikatakan lantai
yang terjangkau.
g)
Indentifikasi,menyamankan
diri dengan seorang yang sukses dalam imajinasi, misalnya dalam kecantikan,
yang bersangkutan menyamakan dirinya dengan bintang film, atau dalam soal harta
kekayaan dengan pengusaha kaya yang sukses.
h)
Narsisme, self love yang berlebihan sehingga yang
bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari pada orang lain.
i)
Autism, gejala
menurut diri secara total diri dunia riil, tidak ingin berkomunikasi dengan
orang luar, dan merasa tidak puas dengan fantasinya sendiri yang dapat
mejerumus pada sifat yang sinting.
Oleh karena itu, penderita kekalutan mental lebih banyak terdapat
dalam lingkungan :
·
Kota – kota besar banyak memberikan
tantangan-tantangan hidup yang berat, sehingga orang merasa dikejar-kejar dalam
memenuhi keperluan hidupnya. Akibatnya, sebagai orang tidak mau tahu
penderitaan orang lain, timbullah egoism yang merupakan salah satu cirri
masyarakat kota
·
Snak anak usia dini tidak berhasil dalam
mencapai apa yang dikehendaki atau diidamkan, karena tidak berimangannya
kemampuan dengan tujuannya, dan Karena belum berpengalaman. Orang-orang usia
tua pun sering mengalami penderitaan dalam kenyataan hidupnya, akibatnya norma
lama yang dipegangnya secara sudah tidak sesuai dengan norma baru yang tengah
berlaku.
·
Wanita umumnya lebih mudah merasakan suatu
masalah dan memendamnya di dalam hati. Namun sulit mengeluarkan perasaannya
tersebut, sementara mereka memiliki kondisi tubuh yang lebih lemah. Hal ini
mengakibatkan mereka banyak memendam masalah dalam hati sehingga tidaklah
mengherankan kalau kaum wanita banyak yang mejadi penderita psikosomatik
(penyakit akibat gangguan kejiawaan) dari pada kaum pria.
·
Orang-orang yang tidak beragama tidak meiliki
keyakinan bahwa diatas dirinya ada kekuasaan yang lebih tinggi sehingga sekap
pasrah pada umumnya tidak dikenalkan. Dalam keadaan yang sulit orang seperti
ini mudah sekali mengalami penderitaan, diperkirakan bahwa jumlah penderita
golongan ini mencapai 40%
·
Orang yang terlalu mengejar materi, seperti
pedagang dan pengusaha, selalu memiliki sifat gigih dalam memperoleh tujuan
kegiatannya, yaitu mencari untung sebanyak banyaknya. Mereka adalah kaum
materialis dan biasanya mengakibatan masalah spriritual yang justru membuat
seseorang pasrah pada saat-saat tertentu,
Cara untuk menghindarkan diri dari
frustasi antara lain adalah sebagai berikut :
v
Seseorang harus memelihara kesehatan jiwa yang
memiliki cirri-ciri seperti memelihara tujan hidup, bergairah namun tetap serta
harmoni, ada keseimbangan antara kemampuan dan tujuan, memiliki integrasi dan
regularisasi terhadap struktur kepribadian, dan efesien dalam
tindakan-tindakannya.
v
Melatih berpikir dan berbuat wajar tanpa
menggunakan defence mechanism atau escpace mechanism yang negative. Artinya
hanya bersifat pertahanan mundur yang pada suatu saat akan mengakibatkan
seorang terpojok sendiri. Untuk menghindari hal tersebut, salah satu cara yang
baik mengakibatkan seseorang terpojok sendiri. Untuk menghindar hal tersebut,
salah satu cara yang baik adalah dengan melakukan positive thinking, yaitu
suatu cara untuk memecahkan persoalan dengan berpikir jauh ke depan
v
Berani mengatasi kesulitan sebagai respons
terhadap challenge (tantangan) yang di hadapi agar dirinya survive dalam
kehidupan. Keberhasilan seorang dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi akan
membuat dirinya menjadi puas.
v
Berkomunikasi dengan orang lain, terutama
dengan para ahli. Lebih dari itu adalah menghilangkan himpitan perasaan untuk
memperoleh peyunjuj dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi, selain dengan para
ahli, cara mengatasi persoalan juga dapat dilakukan dengan berkomunikasi dengan
kawan akrab. Kawan akrab dapat diajak bertukar pikiran, sehingga bisa membatu
dalam meringankan suatu masalah, misalnya frustasi. Dalam banyak hal, kawan
akrab selalu menampung segala rasa, terutama rasa yang tidak menyenangkan
misalnya penderitaan. Bahkan, pada saat yang diperlukan dapat juga memberikan
nasihat yang dibutuhkan.
6.6 Pendeitaan
dan sebab-sebabnya
1. Penyebab penderitaan banyak disebebkan oleh berbagai hal di
bawah ini:
·
Hubungan tidak baik antara manusia dengan
manusia yang mengakibatkan penderitaan didasari rasa dengki, iri, sakit hati,
kejam serta alasan lain yang mendasari perbuatan buruk manusia lain terhadap
sesama yang dapat memicu penderitaan entah itu dari korban yang mengalami
maupun pelaku yang mengalami derita.
·
Hubungan yang mengalami maupun manusia dengan
alam yang mengakibatkan bencana, kurangnya kesadaran manusia untuk merawat alam
dan bahkan manusia yang sengaja merusak alam dengan
·
Ketamakan hanya karena masalah uang sehingga
terjadi berbagai becana sepeeti longsor.
·
Penderitaan karena cobaan, disini kita
dituntut akan kesetiaan kita melalui suatu cobaan dan percayalah bahwa Tuhan
tidak akan memberikan suatu cobaan diluar kemampuan umatnya
6.7.
Pengaruh Penderitaan
1. Pengaruh yang akan Terjadi Pada Seseorang
Jika Mengalami Penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan
mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macamdan sikap dalam dirinya. Sikap
yang timbul dpat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative
misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh
diri. Sikap ini diungkapkan dalam pribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal
kemudian tak berguna”. “nasi sudah menjadi bubur”
Sikap positif yaitu sikap optimis
mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan
perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya
bagian dari kehidupan.
Apabila sikap negative dan sikap
positif dikomunikasikan oleh para senniman kepada para pembaca, penonton, maka
para pembaca, para penonton akan memberikan penilaian itu dapat berupa kemauan untuk
mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan
perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti
dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa hambatan harus
disingkirkan.
Pengaruh yang akan bterjadi pada
seseorang jika mengalami pederitaan biasanya hubungan dia dengan orang lain
terganggu, sifat mental dia mengalami gangguan dan menghancurkan kehidupannya.
Orang yang mengalami penderitaan
mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap
yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative
misalnya penyesalan karena tidak bahagia. Sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh
diri, sikap ini diungkapkan dalam pribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal
kemudian tak berguna”. .kelanjutan dari sikap negative ini dapat timbul sikap
anti misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar