Minggu, 12 Januari 2014

BAB 6 (Manusia Dan Pendritaan)

BAB 6
Manusia dan Penderitaan
6.1   Pengertian Penderitaan
1.        Pengertian penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dalam  kehidupan manusia makan akan semakin kompleks juga penderitaan yang akan di hadapi manusia.

Penderitaan termaksud realita manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat semakin tinggi intensitas semakin berat juga penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.

Manusia lebih menyukai kenikmatan. Sedangkan penderitaan sangat di hindari. Dalam suatu kehidupan mansua. Seseorang pasti akan merasakan penderitaan bagaimanapun jenis dan bentuknya. Contoh penderitaan fisik, bencana yang sedang di hadapi oleh orang tersebut, serta masalah yang sedang menimpa orang tersebut. Penderitaan terbagi menjadi 2 yaitu penderitaan yang bersifat lama dan penderitaan yang bersifat sementara. Penderitaan yang bersifat lama atau tidaknya tergantung oleh penyebab penderitaan tersebut. Contoh penderitaan yang bersifat lama kehilangan orang yang penting di dalam kehidupan seseorang. Sedangkan contoh penderitaan yang bersifat sementara adalah di kecewakannya oleh seseorang.

Penderitaan dan kenikmatan manusia/seseorang, dengan menyukai atau tidakny6a sesuatu, jika manusia tersebut suka makan ia akan menikmatai apa yang sedang dia rasakan. Sedangkan jika dia tidak menyukai maka dia akan merasa menderita demgan apa yang ia rasakan. Mental seseorang sangat berperan penting untuk menghadapi penderitaan yang sedang di alami. Selain mental yang kuat peran orang sekitar manusia juga sangat berperan untuk menyelesaikan penderitaan dan juga memberikan dorongan motivasi serta jalan keluar untuk menyelesaikan penderitaan seseorang.
2.       Contoh Tentang Penderitaan
Manusia sebagai mahluk hidup yang dimiliki kepribadian yang tersusun dari perpaduan, saling berhubungan dan pengaruh-memperngaruhi antara unsure-unsur jasmani dan rohani. Pada jasmani dan rohani tersebut dapat timbul sebuah penderitaan. Jasmani disebut juga sebagai tubuh, wadah, jasad, materi, atau unsure kongkrit dan merupakan unsure yang hidup pada diri manusia.
Sedangkan rohani sering disebut dengan istilah lain seperti jiwa, badan halus, dan merupakan unsure yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindra manusia tetapi menjiwa, memimpin, mendasari unsure-unsur pribadi mansuia.

Berdasarkan sebab-sebab timbulnha penderitaan, maka penderitaan manusia dapat dibagi menjadi 2 bagian sebagai berikut:
·         Nasib buruk merupakan penderitaan yang dikarenakan umat manusia penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Nasib buruk ini dapat di perbaiki manusia supaya menjadi baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasib buruk dan takdir, kalau takdir, Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu mansuia penyebabnya.
·         Penderitaan yang timbul karena karena penyakit, siksaan/azab Tuhan yaitu penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran tawakal, dan optimism dapat merupakan usaha mansuia untuk mengatasi penderitaan.
Dibawah ini adalah beberapa contoh penderitaan yang mungkin sering kita lihat di lingkungan kita:
·         Pemutusan hal kerja : bagi orang yang sudah berkeluarga mungkin penderitaan ini yang paling di takutkan apalagi bagi seorang ayah yang mempunyai kewajiban menafkahi keluarganya hal ini akan berdampak buruk tidak hanya bagi sang ayah namun juga bagi keluarganya,
·         Kehilangan Orang Tua: Hungan kita dengan orang dengan orang tua merupakan suatu hubungan yang unik. Oleh sebab itu pasangan diharapak bisa memahami makna kehilangan ini. Misalnya dengan berubah menggantikan posisinya demi mendukung pasangan. Antara lain dengan cara selalu berada di sekatnya, menjadi pendengar yang baik, dan selalu siap membantunya.
·         Kemiskinan : dalam hal ini mungkin semua orang menderita mengalami kemiskinan namun miskin di sini bukan berarti miskin melarat melainkan hidup pas-pasaan bagi sebagian orang hidup seperti itu tidak enak namun bagi orang lain mungkin hidup sperti itu lebih baik dari pada harta namun anggota keluarga tidak bahagiam, semua di atur oleh uang sibuk dengan tugas masing-masing, tidak ada komunikasi hal itu di buktikan dengan kata-kata “makan gak makan yang peting ngumpul”
·         Bencana : tidak ada yang dapat menghindari sebuah bencana yang di berikan oleh Tuhan. Bencana yang dating dapat menghilangkan sehingga ataupun seluruh harta benda yang ada, bahkan dapat mengakibatkankan kehilangan anggota keluarga. Trauma yang diakibatkan oleh bencana juga sulit untuk dipikulnya . hal ini membutuhkan banyak waktu seseorang kembali bangkit dan hidup normal dengan membangun kehidupan seperti sedia kala.

6.2  Siksaan
1.  Pengertian Siksaan
                Penderitaan biasanya disebabkan oleh siksaan. Siksaan biasa dirasakn pada badan atau jasmani dan juga dapat berupa siksaan jiwa atau rohani, siksaan yang dialami mia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak dibaca di berbagai media massa. Bahkan kadang-kadang ditulis di halamn pertama dengan judul huruf besar dan kadang disertai gambar-gambar. Siksaan atau penyiksaan, digunakan untuk meunuukan pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukan terhadap seorang dengan tujuan intimidasi, balas demdam, hukuman pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagi penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagi cara untuk memaksapindahkan agama atau cuci otak politik.
3.       Pengertian Tentang Pobia
Secara umum, phobia adalah rasa ketakutan kuat (berlebihan) terhadap suatu benda, situau, atau kejadian, yang ditandai dengan keinginan untuk ngejauhin sesuatu yang ditakuti itu. Bendanya sama rasa takut biasa adalah hal yang ditakuti sebenarnya enggak menyeramkan untuk sebagian besar orang.

Phobia terjadi karema adanya faktor biologis di dalam tubuhm seperti mengingatkan aliran darah dan metabolism di otak. Bisa juga karena ada sesuatu ada sesuatu yang enggak normal di struktur otak. Tapi kebanyakan psikolog setuju. Phobia lebih sering disebabkan oleh kejadian traumatis

Kalo sudah parah, penderitanya bisa terserang panic saat ngeliat hal yang dia takutkan, sesak nafas, deg-degam, keringat dingin, gemeteran, bahkan sampai tidak bisa menggerakan bedannya.

Sama seperti jenisnya, ternyata penyebab phobia juga macam macam. Analisa yang pertama karena adanya faktor biologis di dalam tubuh, seperti meningkatnya aliran darah dan metabolisme di otak. Bisa juga karena ada sesuatu yang gak normal di otak.

Jenis phobia pun macam-macam ada yang takut ketinggianm takut gelap, takut naik pesawat terbang, takut naik lift, dll
a)      Jenis jenis phobia antara lain :
Ø  Takut air                         :               Hydrophobia
Ø  Takut anjing                 :               cynophobia
Ø  Takut badut  :               coulrophobia
4.       3 Siksaan yang sifatnya Psikis
Sebelum ini saya sudahmembahas tentang siksaan yang berujung padang penderitaan akibat semua siksaan yang di terima oleh seorang siksaan ternyata bisa berakibat pada keadaan psikis orang yang mengalami nya, berikut ini saya akan menyebutkab beberapa siksaan yang ternyata jika di lakukan dapat merubah psikis si orang yang mengalaminya.

Di bawah ini akan saya sebutkan 3(tiga) siksaan yang mengakibatkan bisa merubah keadaan psikis seseorang :
Ø  Yang pertama ada kebimbangan kebimbangan yang terjadi ketika seseorang tidak dapat mengambil keputusan untuk memilih salah satu yang bagus atau baik untuk dirinya dari beberapa pilihan yang telah ada di pikirannya namun beberapa orang yang memegang teguh prinsip hidupnya maka akan lebih singkat dalam memilih pilihan yang ada bahkan ia pun tidak merasa bimbang
Ø  Kedua yaitu Kesepian, kesepian berasal dari kata sepi yang bisa diartikan seperti sendiri, tidak mempunyai teman atau sahabat, tidak ada suara dsb. Orang yang mengalami kesepian biasanya slalu merasa bahwa dirinya hidup di dunia ini tanpa teman yang bisa di ajak bicara atau bersosialisasi, salah satu faktor yang menyebabkan kesepian yaitu kurang nya pergaulan akhirnya membuat dia malu untuk bersoalisasi dengan teman dan orang sekitarnya, berujung pada rasa kesepian.
Ø  Ketiga yaitu, ketakutan rasa takut selali menjadi perasaan yang menyiksa batin si penderita nya selama seorang tersebut merasa ketakutan orang tersebut merasa sangat menderita dan berfikir akan melakukan apapun agar ia bisa lepas dari rasa takutnya, menurut saya rasa takut jika di biarkan maka lama kelamaan akan berujung pada kekalutan mental, bahkan bisa menjadi gangguan kejiwaan atau gila.
5.       Penyebab sesorang merasa ketakutan
Pada saat ketakutan seorang bisa gemetar dan gugup. Susunan kata katanya menjadi kacau balau. Sering salah salah ucap. Kadang bulu kuduk merinding. Tidak berani melihat objek yang membuat takut. Terduduk gemeteran dan diam. Tidak berani saling menatap mata. Kadang juga kabur menjauh dri hal yang menakutkan.

b)      Ekspresi takut sangat kentara. Sekurang-kurangnya orang akan menjukkan kegelisahan. Begitu kuatnya dorongan fisiologis dari rasa takut sehingga orang banyak memberikan perhatian terhadap emosi ini. Hal-hal yang dapat menyebabkan seorang menjadi ketakutan yakin.
a.       Claustrophobia dan Agoraphobia : Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup
b.      Agoraphobia adalah rasa takut berada di tempat terbuka.
c.       Gamang : Merupakan ketakutan apabila seseorang berada di tempat tinggi.
d.      Kegelapan : takut bila berada di tempat gelap
e.      Kesakitan : ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan di alami.
f.        Kegagalan : ketakutan dari seseorang yang di sebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan.
Ada empat kategori takut yang berbeda, yakni. :
·         Takut pada kejadian interpersonal, misalnya takut dikritik, ditolak, berkonflik, dan di serang orang lain.
·         Takut karena permasalahan eksistensial. Misalnya takut pada pada kematian, luka badan, darah, pembedahan, dan penyakit.
·         Takut pada binatang,misalnya takut pada binatang buas, pada berbagai jenis serangga, dan pada beragam jenis reptile, seperti luar
·         Takut yang berhubungan dengan tempat. Misalnya takut pada keramaian, takut pada ketinggian, takut pada tempat tertutup, takut melakukan perjanan sendirian, dan lainnya.
6.3   Kekalutan Mental
1.   Pengertain kekalutan mental.
                Pengertian kekalutan mental merupakan suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacauan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya. Saat mendapat kekalutan mental berarti seseorang tersebut sedang mengalami kejatuhan mental dan tidak tahu apa yang mesti dilakukan oleh orang tersebut. Dengan mental yang jatuh tersebut tak jarang membuat orang yang mengalami kejatuhan menjadi tak waras lagi atau gila. Karena itu orang yang mengalami kejatuhan atau kekalutan mental seharusnya mendapat dukungan moral dari orang-orang dekat di sekitarnya seperti orang tua, keluarga atau bahkan teman-teman dekat atau teman-teman pergaulannya. Hal tersebut dibutuhkan agar orang tersebut mendapat semangat lagi dalam hidup.
2. Gejala-gejala seseorang mengalami kekalutan mental
Gejala-gejala permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental adalah sebagai berikut :
·         Jasmani sering merasakan pusing-pusing, sesak nafas, demam dan nyeri pada lambung
·         Jiwanya sering menunjujan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, dan mudah marah.
3.  Tahap-tahap gangguan kejiwaan
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah sebagai berikut :
·         Gangguan kejiwaan akan Nampak dalam gejala-gejala kehidupan penderita, baik pada jasmani maupun rohaninya
·         Usaha memperhatikan diri dilakukan dengan cara negative, yaitu mundur atau lari, sehingga cara bertahan dirinya tentu salah. Hal ini akan berbeda apabilaterjadi pada orang yang tidak menderita cara bertahan dirinya tentu salah. Hal ini akan berbeda apabila terjadi pada orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan, yang apabila menghadapi persoalan justru akan seger memecahkan persoalan sehingga tidak menekan poerasaannya. Jadi bukan melarikan diri dari persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
·         Kekalutan merupakan titik patah, dan yang bersangkutan mengalami disorder

4.   sebab-sebab Timbulnya kekalutan mental
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental dpat disebutkan sebagai verikut :
a)      Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna. Hal-hal tersebut sering menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, yang berangsur akan menyudutkan kedudukannya dan mengkancurkan mentalnya. Hal ini banyak terjadi pada orang-orang melankolis.
b)      Terjadinya konflik sosial budaya akibat adanya normal yang berbeda antara yang bersangkutan dan yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi, misalnya orang dari pedesaan yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dari masa lalunya yang jaya.
c)       Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi berlebihan terhadap keidupan sosial, overacting sebagai overkompensasi dan tampak emosiaonal. Sebaliknya ada yang underacting sebagai rasa rendah diri yang lari kea lam fantasi.

5.       Proses-proses kekalutan mental
Proses-proses kekalutan mental yang di alami oleh seorang dapat mendorongnya kea rah berikut ini :
a)      Positif, bila trauma (luka jiwa) yang dialami seseorang akan dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup. Misalnya, melakukan berdoa dan mencari jalan keluarnya untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi, atau melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam kehidupan (dalam pepatah dikatakan : hendaklah jatuh tupai janganlah sampai jatuh tapai!)
b)      Negative, bila trauma yang dialami tidak dapat dihilangkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustsi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan, bentuk frustasi yang di alami orang dewasa antara lain sebagai berikut :
c)       Agresi, serangan bentuk kemarahan yang meluap akibat emosi yang tidak terkendalikan secara fisik berakibat mudah terjadi nya hipertensi, atau melakukan tidakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya,
d)      Regresi, kembali pada pola reaksi yang primitive atau kekanak-kanakan, misalnya dengan menjerit-jerit, menangis smpai meraung-raung dan merusak barang-barang.
e)      Fiksasi, peletakan atau pembatasan pada satu pola yang sama (tetap), misalnya dengan membisu, memukul-mukul dada sendiri dan membentur-brnturan kepala pada benda keras.
f)       Proyeksi, usaha mendapatkan melemparkan atau memproyeksikan sikap-sikap sendiri yang negative pada orang lain. Kata pepatah : awak yang tidak pandai menari, dikatakan lantai yang terjangkau.
g)      Indentifikasi,menyamankan diri dengan seorang yang sukses dalam imajinasi, misalnya dalam kecantikan, yang bersangkutan menyamakan dirinya dengan bintang film, atau dalam soal harta kekayaan dengan pengusaha kaya yang sukses.
h)      Narsisme,  self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari pada orang lain.
i)        Autism, gejala menurut diri secara total diri dunia riil, tidak ingin berkomunikasi dengan orang luar, dan merasa tidak puas dengan fantasinya sendiri yang dapat mejerumus pada sifat yang sinting.
Oleh karena itu, penderita kekalutan mental lebih banyak terdapat dalam lingkungan :
·         Kota – kota besar banyak memberikan tantangan-tantangan hidup yang berat, sehingga orang merasa dikejar-kejar dalam memenuhi keperluan hidupnya. Akibatnya, sebagai orang tidak mau tahu penderitaan orang lain, timbullah egoism yang merupakan salah satu cirri masyarakat kota
·         Snak anak usia dini tidak berhasil dalam mencapai apa yang dikehendaki atau diidamkan, karena tidak berimangannya kemampuan dengan tujuannya, dan Karena belum berpengalaman. Orang-orang usia tua pun sering mengalami penderitaan dalam kenyataan hidupnya, akibatnya norma lama yang dipegangnya secara sudah tidak sesuai dengan norma baru yang tengah berlaku.
·         Wanita umumnya lebih mudah merasakan suatu masalah dan memendamnya di dalam hati. Namun sulit mengeluarkan perasaannya tersebut, sementara mereka memiliki kondisi tubuh yang lebih lemah. Hal ini mengakibatkan mereka banyak memendam masalah dalam hati sehingga tidaklah mengherankan kalau kaum wanita banyak yang mejadi penderita psikosomatik (penyakit akibat gangguan kejiawaan) dari pada kaum pria.
·         Orang-orang yang tidak beragama tidak meiliki keyakinan bahwa diatas dirinya ada kekuasaan yang lebih tinggi sehingga sekap pasrah pada umumnya tidak dikenalkan. Dalam keadaan yang sulit orang seperti ini mudah sekali mengalami penderitaan, diperkirakan bahwa jumlah penderita golongan ini mencapai 40%
·         Orang yang terlalu mengejar materi, seperti pedagang dan pengusaha, selalu memiliki sifat gigih dalam memperoleh tujuan kegiatannya, yaitu mencari untung sebanyak banyaknya. Mereka adalah kaum materialis dan biasanya mengakibatan masalah spriritual yang justru membuat seseorang pasrah pada saat-saat tertentu,
Cara untuk menghindarkan diri dari frustasi antara lain adalah sebagai berikut :
v  Seseorang harus memelihara kesehatan jiwa yang memiliki cirri-ciri seperti memelihara tujan hidup, bergairah namun tetap serta harmoni, ada keseimbangan antara kemampuan dan tujuan, memiliki integrasi dan regularisasi terhadap struktur kepribadian, dan efesien dalam tindakan-tindakannya.
v  Melatih berpikir dan berbuat wajar tanpa menggunakan defence mechanism atau escpace mechanism yang negative. Artinya hanya bersifat pertahanan mundur yang pada suatu saat akan mengakibatkan seorang terpojok sendiri. Untuk menghindari hal tersebut, salah satu cara yang baik mengakibatkan seseorang terpojok sendiri. Untuk menghindar hal tersebut, salah satu cara yang baik adalah dengan melakukan positive thinking, yaitu suatu cara untuk memecahkan persoalan dengan berpikir jauh ke depan
v  Berani mengatasi kesulitan sebagai respons terhadap challenge (tantangan) yang di hadapi agar dirinya survive dalam kehidupan. Keberhasilan seorang dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi akan membuat dirinya menjadi puas.
v  Berkomunikasi dengan orang lain, terutama dengan para ahli. Lebih dari itu adalah menghilangkan himpitan perasaan untuk memperoleh peyunjuj dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi, selain dengan para ahli, cara mengatasi persoalan juga dapat dilakukan dengan berkomunikasi dengan kawan akrab. Kawan akrab dapat diajak bertukar pikiran, sehingga bisa membatu dalam meringankan suatu masalah, misalnya frustasi. Dalam banyak hal, kawan akrab selalu menampung segala rasa, terutama rasa yang tidak menyenangkan misalnya penderitaan. Bahkan, pada saat yang diperlukan dapat juga memberikan nasihat yang dibutuhkan.
6.6   Pendeitaan dan sebab-sebabnya
1. Penyebab penderitaan banyak disebebkan oleh berbagai hal di bawah ini:
·         Hubungan tidak baik antara manusia dengan manusia yang mengakibatkan penderitaan didasari rasa dengki, iri, sakit hati, kejam serta alasan lain yang mendasari perbuatan buruk manusia lain terhadap sesama yang dapat memicu penderitaan entah itu dari korban yang mengalami maupun pelaku yang mengalami derita.
·         Hubungan yang mengalami maupun manusia dengan alam yang mengakibatkan bencana, kurangnya kesadaran manusia untuk merawat alam dan bahkan manusia yang sengaja merusak alam dengan
·         Ketamakan hanya karena masalah uang sehingga terjadi berbagai becana sepeeti longsor.
·         Penderitaan karena cobaan, disini kita dituntut akan kesetiaan kita melalui suatu cobaan dan percayalah bahwa Tuhan tidak akan memberikan suatu cobaan diluar kemampuan umatnya
6.7.   Pengaruh Penderitaan
                1.  Pengaruh yang akan Terjadi Pada Seseorang Jika Mengalami Penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macamdan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dpat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap ini diungkapkan dalam pribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”. “nasi sudah menjadi bubur”
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.
Apabila sikap negative dan sikap positif dikomunikasikan oleh para senniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa hambatan harus disingkirkan.
Pengaruh yang akan bterjadi pada seseorang jika mengalami pederitaan biasanya hubungan dia dengan orang lain terganggu, sifat mental dia mengalami gangguan dan menghancurkan kehidupannya.
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia. Sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri, sikap ini diungkapkan dalam pribahasa “sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna”. .kelanjutan dari sikap negative ini dapat timbul sikap anti misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar