TIDAK
PERNAH KU’SANGKA
SEMUA
ITU TERJADI KEPADA KU….
Awal yang bahagia yang tak pernah sedikit pun terbayang
dan terfikirkan oleh kami, tentang apa yang sudah terjadi kepada keluarga
ku.. semua berjalan dengan baik dengan
sempurna seperti sedia kala. Memiliki keluarga yang harmonis. Aku hidup jauh
dengan ayah ku yang bekerja di luar kota. Aku pun hanya tinggal bersama seorang
ibu dan kedua adik ku yang masih
sekolah. Saat aku mendaftar kuliah aku meminta pendapat ayah ku walaupun jauh
di sana tapi komunikasi kami terjaga dengan baik. Saat aku mendaftar di salah
satu universitas pilihan saya. Ayahku masih menyetujuinya. Tapi saat itulah
saat-saat terakhir saya bisa meminta pendapat ayah. Mulai Beberapa minggu ayah
susah di hubungin di sana, hp nya selalu tidak aktiv, telepon pun tidak di
jawab?? Membuat kami sekeluarga cemas, bingung dan memikirkan yang tidak-tidak
(antara selingkuh atau mempunya keluarga baru ) ini memang pikiran yang bodoh,
tapi semua itu selalu ada dalam bayangan aku saat itu.. Tapi setelah aku
pikir-pikir ayah ku tidak akan pernah berbuat sejahat itu kepada kami. Karena
ayah selalu memenuhi kewajibannya kepada keluarga ini. Okeee fikiran burukku
kepada ayah ku segera aku hilangkan… Tidak seperti biasanya ayah susah
dihubungi dan tidak menghubungi kami dengan waktu yang cukup lama. Selalu
menunggu-menunggu dana mencari kabar ayahku yang jauh dari kami. Ayah ku
berkerja dan tinggal di rumah salah satu sodara kami. Ibu ku tidak pernah mau
untuk tinggal di mana tempat ayahku bekerja karena anaknya yang sudah mendaftar
sekolah di Jakarta jadi ibu tidak mau membuang-buang biaya untuk pindah sekolah
dan kuliah kami..
Akhirnya kami mendapatkan kabar ayah dari om, di mana
tempat ayahku tinggal. Ternyata ayahku sakit sampai harus di rawat di RS
Kalimantan, karena ayah bekerja di sana. Kami belum tau pasti sakit apa papah
di sana. Mendapatkan kabar ayah pun aku sudah lega dan senang walaupun aku tau
kalau ayah di sana sedang sakit… Doaku selalu menyebut nama ayah ku semoga
lekas sembuh dan bisa berjumpa kembali. Keesokan harinya ibu ku menanyakan
kepada salah satu saudara ku yang merawat ayah selama di RS. “Sakit apa ayah di sana ??? sampai harus di rawat
di RS dan tidak bisa angkat telepon kami yang ada di Jakarta ??” kami pun mulai curiga dan ada yang aneh dari
semua ini.
Ternyata ayah ku sakit migrain yang harus membutuhkan
istirahat yang cukup karena merasakan pusing yang begitu hebat.. ibu ku mulai
memikirkan dan mendiskusikan kepada kami untuk menengok ayah di sana, kami pun
anak-anaknya di tinggal di Jakarta karena liburan panjang kami sudah selesai
dan kami harus melanjukan sekolah kembali. Okeee kalo begitu aku sebagai kakak
yang paling tua akan menjaga adik-adikku dengan baik. Harus bisa dan harus
tekad karena aku pun kasian dengan ayahku. Setidaknya kalo ada ibu ku yang
mengurusnya akan lebih baik lagi.
Sore hari pun aku dan ibu keluar untuk mencari tiket
pesawat. Dan membeli beberpaa keperluan untuk pergi kekalimantan.. kami berjalan
untuk mencari tiket, dan akhirnya kami mendapatkannya. Sore pun mulai berganti
saat hujan yang besar kami sekeluarga berkumpul di rumah tanpa seorang ayah
yang jauh di sana untuk menafkahi kami di sini. Tiba-tiba bunyi dering hp ibu
ku bergetar dengan sangat semangat nya ibu ku mengangkatnya dan memberi tau dengan keluarga di sana kalo ibu sudah
mendapatkan tiket untuk pergi ke Kalimantan. Dan akhirnya ibu menangis histeris
dan lemas mendengar kabar yang sangat buruk ini. Ternyata ayah ku menderita
penyakit KANKER OTAK setadium lanjut. Sudah tidak kuat aku mendengar dan
menerima kenyataan ini. Oohhh Tuhan MENGAPA INI HARUS TERJADI KEPADA KU ???
MENGAPA TUHAN ?? hari pun semakin pahit.
Perjalanan hidup ini terasa sangat tidak adil buat aku.. aku marah, aku sedih,
aku takut, aku menangis.. semua yang aku rasain sangat hancur, hidup seperti
tidak karuan setelah mendengar kal,au ayahku mempunyai penyakit separah ini.
Di satu kamar ibu, aku, adik-adik ku berdoa bersama,
bercerita dan saling menguatkan satu-sama yang lainnya. ibu ku begitu terpukul
mendengar semua ini. Ibu memikirkan masa depan kita. Padahal belum tentu ayah
akan meninggalkan kita selama-lamanya. Di dalam kesedirian aku menangis dan
selalu menyebut nama Tuhan kenapa masalah berat ini harus aku rasakan ? Aku
harus berbuat apa lagi ? harus bagaimana lagi ? sedangkan aku baru daftar
kuliah yang sebentar lagi mulai masuk kuliah. Aku sangat bingung dengan semua
ini. Tapi aku tidak ingin terlihat lelah di depan ibu dan adik-adikku. Karena
aku lah kakak yang paling tua.
Pagi hari yang cerah, di dalam hati kami pun tidak ada
yang cerah hanya ada kepedihan. Pagi ini ibu pergi untuk menengok dan mengurus
ayah di sana. Kami pun harus rela tinggal di rumah selama seminggu lebih. Kami
hanya bisa berdoa dan berdoa untuk kesembuhan ayah. Saat ibu sampai di sana
dengan selamat. Ibu ku hanya menangis dan menyesali dengan apa yang sudah
terjadi dengan ayah. Ayah kami sangat sayang kepad ayah .. walaupun ayah jauh
di sana tapi kami selalu mendoakan yang terbaik buat ayah… LOVE YOU AYAH..:) ..
ayah memang di rawat di rumah sakit di Kalimantan, tetapi ayah hanya
mengkonsumsi obat dari prof Jakarta. Ayah ku tidak tau kalo ayah mengidap
penyakit yang begitu parah. Ayah pun masih ingin makan makanan kesukaannya.
Padahal dokter menyarankan kalo ayah sudah tidak boleh makan makanan yang sudah
di larang dengan dokter. Dokter pun member saran untuk melakukan oprasi di
kepalanya, semua keluarga ayah pun tidak menyetujui nya kalo ayah harus di
oprasi dan mengangkat penyakitnya. Karena oprasi otak hanya ada dua pilihan,
tidak akan berhasil dan kalau pun berhasil ayah tidak akan sempurna lagi.
Pemulihan kepalanya pun butuh waktu bertahun-tahun. Ibu semakin terpukul
mendengar semua yang telah terjaid kepada suaminya. Ayah pun belum tau.
Ternyata semua keluarga tidak ingin membuat ayah semakin drop dengan mengetahui
penyakitnya, ayah pun adalah seorang pemimpin dan seorang ayah yang sangat
sangat baik. Dia tidak ingin kita tau dengan penyakit yang telah dia derita
selama kami ada di Jakarta. Ternyata ayah sangat memikirkan keluarganya biar
tidak khawatir dengan semua penyakit yang dia derita.
7 september 2013 saat ayah berulang tahun. Aku seih tidak
bisa merayakan ulang tahun ayah bersama. Tapi keluarga di sana merayakan ulang
tahun ayah. Aku sangat bahagia ayah masih di beri umur panjang, selalu di
panjatkan doa untuk kesehatan ayah ku yang sedang sakit ini.. kami pun di rumah
hanya bisa mengucapkan ulang tahun melalui telepon. Setiap aku berbicara dengan
ayah hanya air mata dan kesedihan yang aku rasakan. Aku sangat sedih melihat
kalo ayah ku sekarang sedang menghadapi penyakit yang begitu berat.
Seminggu telah berlalu ayah pun sudah mulai sembuh, ayah
sudah bisa berjalan, ayah pun sudah bisa duduk. Ternyata obat yang ayah ku
konsumsi dari prof Jakarta sangat membantu penyebuhan ayahku.. Pada hari minggu
ayah sangat ingin pergi ke gereja dan hanya ingin sendiri, tapi keluarga pun
tidak mengizinkan karena ayah walaupun sudah bisa berjalan lagi tapi ayah belum
sehat sepenuhnya..
Ayah dan ibu telah pulang kembali ke Jakarta aku dan
adik-adikku sangat bahagia dan gembira bisa berkumpul lagi di rumah. Aku ingin
merawat ayah juga di sini. ayah pun sampai dengan selamat di malam hari, kami
sengaja tidak tidur cepat, karena ingin menunggu kedatangan kedua orang tua ku.
Saat taxi berhanti depan rumah kami pun langsung bergegas ke depan rumah,
ternyata ayah dan ibu.. horeeeee kami sangat senang tetapi sedih saat melihat
ayahku kurus dan jalan pun agak susah, ayah selalu merasakan pusing pusing dan
pusing yang begitu hebat. Sampai di rumah pun ayah hanya ingin tidur dan
langsung tidur mungkin ayah lelah karena perjalan yang begitu jauh. Ayah pun
makan dengan memegang piring, tapi miring-miring seperti ingin jauh,, ampun
tuhan rasanya mau nangis karena ayah ku yang dulu begitu kuat yang selalu kami
andalkan sekarang lemah dan tidak bisa berbuat apa-apa. Ayaaah aku selalu
mendoakan ayah yang terbaik buat ayah. Semoga ayah selalu dalam lindungan
Tuhan… Esok pagi hari nya aku dan ibu ku
pergi ke gereja, ayah ku di jaga dengan adik ku yang paling besar, saat adikku
masih tidur ternyata ayah keluar sendiri dan berjalan sendiri, padahal ayah
tidak boleh berjalan keluar sendiri. Ibu pun marah besar dengan ini.. setalah
aku dan ibu pulang dari gereja pun, ayah dan ibu pun bersiap olahraga pagi
dengan berjalan kaki sampai ke pasar yang ada di perumahan kami. Aku pun sangat
gembira ternyata ayah sudah mulai lancar dalam berjalan. Ibu pun merawat ayah
denngan sangat sempurna tanpa mengeluh seidkit pun..
Dua hari setalah kepulangan ayah. Ayah pun mulai drop
lagi.. ayah sudah mulai berbaring di tempat tidur, gerak pun jarang kita sangat
sedih melihat ayah yang mulai drop lagi, ayah ingin kakak dan mamah nya untuk
datang ke rumah untuk membantu merawat ayah.. aku sangat sedih apa yang akan
terjadi dengan ayah ku. Kita selalu meyakini, dan selalu yakin kalo ayah akan
sembuh akan kembali jadi ayah yang bisa menjaga dan melindungi kami.
Hari demi hari ku lewati dengan selalu berdoa agar ada
mujizat yang menghampiri keluarga ku. Setiap obat yang ayahku konsumsi memang
selalu ada reaksi yang sangat buat kami senang, entah bisa angkat tangan,
senyum dan menggerakan jari-jarinya. Tuhan tolong ayah ku supaya cepat sembuh dan
di buang semua penyakit-penyakit nya. Semoga tidak pernah terjadi yang tidak
kita inginkan…
Selaman kami sangat bingung dengan ayahku. Obat yang
seharusnya di minum tidak masuk di dalam tubuhnya, makanan yang di suapin tidak
ada yang masuk, dan air minum yang di masukin pun terus keluar mala mini kami
udah sangat khawatir karena udah tidak ada lagi makanan obat dan minuman yang
di konsumsi oleh ayahku. Ayahhhh kenapa hari ini aku sangat takut dan sedih
sekali. Pagi hari ayah di periksa oleh seorang bidan sebelum akhirnya jalan ke
RS. Akhirnya ibu ku yang harus mencari ambulance untuk mengantarkan ayah ku ke
rumah sakit yang lengkap untuk alat-alatnya. Aku dan adik ku yang besar tidak
bisa ikut karena ambulance yang tidak muat. Akhirnya aku harus pergi ke kempus
untuk mengurusi urusan kampus, setelah urusanku selesai pun aku dan adikku akan
pergi kerumah sakit untuk menengok ayahku. Setelah perjalanan pulang aku
mengetahui kabar dari salah satu sepupu ku. Bahwa ayahku telah MENINGGAL dan ayah
telah pergi pada saat perjalanan ke RS. Ayaaaah mengapa engkau meninggalkan
kami semua begitu cepat. Tuhan rasanya aku sangat tidak kuat menghadapi ini
semua. Aku yang masih sangat membutuhkan biaya besar untuk kuliah ku, dan
adik-adikku yang baru masuk sekolah… apapun yang terjadi semua akan ku serahkan
semua kepada Tuhan yang masa kuasa.. apapun yang akan terjadi pasti sudah di
rencanakan Tuhan.
Sebelum penguburan ayahku banyak sekali yang menengok dan
memberi ucapan turut berduka kepada keluarga ku. Ternyata banyak yang perduli
denngan ayah ku. Walaupun ayah sudah lama sekali tidak tinggal di sini. tapi
teman-teman ayah pun banyak yang peduli dengan ayah. Aku bersyukur banyak yang
mendoakan ayahku. Sampai akhirnya ayah di kubur dengan sangat banyak nya
orang-orang yang mengantarkan ayahku di peristirahatan terakhirnya, mamah ku
yang tegar, yang teguh, tak pandang lelah saat mengurus ayahku yang saat sakit,
akhirnya jatuh sakit saat ayah tidak ada, mungkin inilah yang namanya kekuatan
yang di kasih Tuhan untuk ibu kum saat menjaga ayahku. Akan aku rawat ibu ku
sebaik-baiknya agar aku tidak kehilangan oranng tua ku lagi., walaupun umur
tidak ada yang tau, tapi aku ingin orang tua ku masih ada saat aku bisa meraih
SARJANA. Tapi saat ini hanya ibuku yang ada. Tapi aku yakin pasti ayah ku akan
senyum di surga sana saat melihat aku bisa meraih sarjana.
Aku punya tekat yang
besar, saat aku lulus kuliah pun aku harus bisa membanggakan ibu ku, bisa
menyekolahkan adik-adikku dengan baik, dan bisa membuat ayah tersenyum di surga
sana.
Ini ceritaku setahun
yang lalu 17-Oktober -2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar